Perkembangan Dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Dewasa ini perkembangan tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi
memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas),
dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan
risiko terkait. Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit,
memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode
(sipil) dan hokum umum (kasus). Hokum kode diambil dari hokum Romawi dan kode
napoleon. Di Negara-negara yang menerapkan hokum kode, aturan akuntansi
digabungkan dalam hokum nasional dan cenderung sangat lengkap serta mencakup
banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus
tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan
akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi
professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi
keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan
prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan politik dan
ekonomi
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi
yang dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena
keinginan sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry yang
berawal di italia kemudian menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan
konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat
PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa
rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories
dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan
perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan
Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang
sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi
tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai
resiko efek derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca
oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh
suatu masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu
Negara.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi
nasional, juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan
faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi di atas, yang mana diantaranya;
sumber pendanaan, sistem hukum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi,
inflasi, tingkat perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya;
berpengaruh secara signifikan terhadap berkembangnya akuntansi di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar